1. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesama
berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial dan
lain-lain. Seseorang yang melakukan perbuatan diskriminasi berarti
memiliki sikap diskriminatif.
Kita sering mendengar sikap diskriminatif yang diterapkan dalam
beberapa negara yang umumnya mengarah pada politik rasis, yaitu
perlakuan yang tidak manusiawi terhadap warga berkulit warna.
Perlakuan semacam ini tentu telah banyak makan korban bahkan
mengarah pada perlakuan yang tidak manusiawi secara fisik.
Diskriminasi termasuk perilaku atau akhlak tercela sebab sikap ini
tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang mengutamakan prinsip:
1) Persamaan (as-sawa’),
2) Persaudaraan (ukhuwwah) dan
3) Tolong menolong (ta’awun)
2. Bentuk dan Contoh Perilaku Diskriminasi
Perilaku diskriminasi dapat dilihat dari praktik kehidupan
bermasyarakat. Misalnya; masih ada orang yang menganggap bahwa
kemiskinan sebagai sebuah kehinaan, keburukan rupa sebagai sebuah
malapetaka. Selain itu, masih ada orang yang melihat bahwa kedudukan
atau pangkat yang baik adalah strata yang paling mulia di masyarakat,
karena itu tidak jarang ada orang yang gila dengan jabatan. Masih
ada yang memandang bahwa kelompoknya lah yang paling hebat,
sementara kelompok lain itu rendah. Contoh sikap diskriminatif yang
lain mungkin bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
3. Bahaya Diskriminasi
Dalam kehidupan sehari-hari sifat diskriminatif dapat merugikan
orang lain. Islam mengajarkan bahwa semua manusia mempunyai
kedudukan yang sama. Islam tidak membedakan manusia atas dasar
suku, bangsa, asal keturunan, pangkat, jabatan dan sebagainya. Karena
itu, manusia tidak boleh membeda-bedakan orang lain dalam pergaulan
sehari-hari.
Sikap diskriminatif sangat dilarang oleh Allah. Sebab perbedaan sosial,
suku, golongan dan sebagainya merupakan karunia Allah Swt. dan kita
tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan bersikap diskriminatif,
karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi,
keluarga dan masyarakat seperti berikut ini:
- Munculnya ketidakadilan di masyarakat.
- Mudah berlaku sombong.
- Merasa lebih baik dari yang lain.
- Diskriminatif akan membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.
4. Menghindari Diskriminasi
Ditinjau dari segi apapun sikap diskrimintaif ini tentu tidak
bisa dibenarkan. Terlebih lagi ditinjau dari kacamata Islam. Islam
merupakan agama yang universal dan menjadi rahmat bagi seluruh
manusia tanpa membedakan jenis kulit, suku, marga, golongan dan lain
sebagainya. Bahkan Islam menegaskan antar laki-laki dan perempuan
di hadapan Allah sama. Yang menentukan kemulian seseorang bukan
jenis kelaminnya, suku, bangsa dan status sosialnya tetapi adalah
takwanya yang tercermin dalam perilaku kesehariannya.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujurat/49: 13)
Ketika Islam datang praktik perbudakan sedikit-demi sedikit
dihilangkan. Semua memiliki derajat yang sama. Suatu bagaimana
posisi Bilal bin Rabah di sisi Rasulullah, ia adalah sahabat dekat Rasul.
Pada kalau dilihat dari asal-usulnya ia adalah bekas budak yang
berkulit hitam legam. Tetapi kehadiran Bilal bin Rabah sangat berarti
dalam pelaksanaan dakwah Islam. Suaranya yang merdu setiap waktu
melantunkan adzan menyeru kaum muslimin untuk melaksanakan
shalat.
Bahkan Nabi Muhammad sendiri sebagai keturunan Arab
menegaskan bahwa tidak ada kemuliaan bagi bangsa Arab atas non
Arab.
Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu Inat, Orang
Arab tidak ada keunggulan atas orang non-Arab dan orang non Arab
juga tidak punya keunggulan atas orang Arab. (HR. Ahmad)
Jelas penerapan sikap diskrimatif tidak bisa dibenarakan dalam
semua tingkatan. Dalam suatu keluarga seorang ayah atau ibu tidak
boleh bersikap diskriminatif terhadap anak-anaknya. Di sekolah
seorang guru tidak dibenarkan bersikap diskrimatif terhadap muridnya.
Di kelas seorang siswa tidak bersikap diskriminatif terhadap teman-
temannya. Demikian pula di tingkatan yang lebih luas, misalnya
dalam sebuah organisasi, pemerintahan dan lain sebagainya, praktik
diskriminatif harus dihindari.
Melihat akibat negatif yang ditimbulkan sikap diskriminatif
tersebut, maka kita harus menghindari tercela tersebut. Dengan
menghindari dan berusaha sekuat tenaga meninggalkan sikap tersebut,
maka akan membawa hikmah yang sangat besar seperti:
1. Terciptanya keadilan di masyarakat.
2. Orang tidak Mudah berlaku sombong.
3. Menganggap bahwa orang lain adalah sama dan saudara.
4. Orang yang menghindari sikap diskriminatif akan membawanya
masuk ke dalam surga.
KELOMPOK 5
KELAS X IPS 2
1. Alfarabi Hardikusuma
2. Febry Kurniawan
3. Irvan Aliyaizzah Habibi Lisdiawan
4. Nisrina Nadzhifah